Vidaspixeladas.com – Selain Destiny Rising, Blue Protocol, Kaiju No. 8, dan Ninja Party, dua game mobile baru. Gran Velocita dan Snufkin: Melody of Moominvalley, akan hadir di Agustus 2025. Dengan penetrasi internet Indonesia 79,5%, keduanya menawarkan pengalaman unik untuk penggemar balap dan petualangan naratif, menurut GamingonPhone, Minggu (24/8/2025).

Gran Velocita: Rilis 15 Agustus 2025 oleh GameToTop, Gran Velocita adalah simulator balap realistis untuk iOS dan Android, terinspirasi dari Forza Horizon 4 dan Assetto Corsa. Pemain bisa mengendarai mobil dari kelas jalanan hingga Formula 1, dengan mekanik fisika mendetail seperti keausan ban, suhu, dan keseimbangan aero. Fitur tuning mobil mendalam dipuji IGN dengan skor 8.3/10. Namun, netizen di X mengeluh soal kebutuhan perangkat high-end. “Game bagus, tapi HP kentang susah main,” tulis akun di X. Game ini gratis dengan in-app purchase untuk upgrade mobil.

Snufkin: Melody of Moominvalley: Dirilis 6 Agustus 2025 oleh Snapbreak, game ini adalah petualangan naratif yang menenangkan, tersedia di iOS dan Android. Pemain berperan sebagai Snufkin, menjelajahi lembah Moomin dengan musik lembut, teka-teki, dan stealth untuk mengembalikan harmoni alam. Visual hand-drawn dan cerita seperti dongeng mendapat skor 8.7/10 dari GameSpot. Sementara itu, beberapa di X menyebut durasi game agak pendek. “Indah, tapi pengen lebih lama,” ujar netizen. Game ini gratis untuk bagian pertama, dengan full unlock berbayar.

Tantangan dan Harapan: Koneksi internet di daerah terpencil seperti Papua (26,3%) menyulitkan akses, terutama untuk Gran Velocita yang butuh 5G. Snufkin lebih ringan, tapi crash dilaporkan di perangkat lama. Pengembang didorong optimalkan kompatibilitas. Oleh karena itu, event prarilis Gran Velocita di Bandung pada 13 Agustus 2025 tawarkan skin mobil eksklusif. Mari dukung gaming mobile dengan fair play!

Vidaspixeladas.com – Bertepatan dengan HUT ke-80 RI, Solo Studio merilis *Sang Penutur*, game narrative adventure yang memukau dengan kekayaan budaya Indonesia, pada 17 Agustus 2025. Dikembangkan menggunakan Godot Engine, game ini mengajak pemain menyelami dunia penuh magis yang terinspirasi dari folklor Jawa, Sunda, dan Toraja. Dengan visual lukisan tangan dan alunan musik tradisional.

“*Sang Penutur* adalah kisah tentang warisan budaya dan keberanian, dikemas dalam petualangan yang emosional.” Ujar Lead Developer Solo Studio, Arief Nugroho, di Solo, Minggu (17/8/2025).

Pemain berperan sebagai Lara, seorang penutur cerita muda yang menjelajahi desa-desa Nusantara untuk mengumpulkan kisah leluhur guna menyelamatkan dunia dari kutukan roh kuno. Game ini menawarkan narasi interaktif dengan pilihan dialog yang memengaruhi alur cerita. Teka-teki berbasis tradisi seperti membaca aksara Jawa, dan interaksi dengan karakter mitos seperti Nyi Blorong dan Saung Ranggon. Musik suling dan angklung menciptakan suasana otentik.

Dengan dukungan Kemenparekraf, *Sang Penutur* mencatat 70.000 unduhan di Steam dan Google Play dalam 48 jam. Komunitas gamer memuji cerita yang mendalam dan estetika budaya, meski beberapa mencatat durasi game yang relatif singkat. Solo Studio berencana merilis ekspansi bertema Nusa Tenggara pada 2026.

Pengamat industri game menyebut *Sang Penutur* sebagai penerus *Coffee Talk*, dengan potensi menarik perhatian global sambil mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.